Tiada Hari Tanpa Kalian

Tiada Hari Tanpa Kalian

Sunday, February 27, 2011

Badai Matahari

Apa Sih Badai Matahari Itu ?   

Para Ilmuwan Amerika menamai badai matahari dengan nama, Solar Blast. Mereka juga berhasil memprediksi dengan cerdas dan cermat, bahwa solar blast ini memiliki daya rusak yang jauh lebih dahsyat dari badai angin "Katrina". Yeahh.. mendengar namanya saja, yakni Solar Blast (jika dalam bahasa Indonesia artinya Tembakan Surya), tentulah sangat membuat kita merinding dan kehilangan nafsu makan beberapa hari ke depan. Apalagi, hingga detik ini tiada seorang ilmuwan pun yang menemukan cara untuk menggagalkannya.



Yang dimaksud dengan badai matahari atau CME (Corona Mass Ejector) adalah ledakan dahsyat yang terjadi di atmosfer matahari. Ledakan dahsyat tersebut menyemburkan energi sekitar 6 x 1025 Joule (adalah satuan SI untuk energi dengan basis unit Kg.m2/s2). Anda tidak perlu memusingkan apa itu satuan energi, cukup ketahui saja bahwa jumlah energi yang dilontarkannya sangat besar ! Dan aktivitas pelontaran energi tersebut terjadi di wilayah aktif seputar bintik matahari (sunspot).

Sunspot merupakan salah satu bagian dari permukaan matahari (fotosfer) yang dipengaruhi oleh aktivitas magnetis tinggi. Hal itu tentulah akan mengakibatkan terhambatnya konveksi, sehingga membentuk daerah bersuhu lebih dingin dari bagian lain. Sunspot ini berupa bintik-bintik hitam dan bisa kita lihat dari bumi meski tidak menggunakan teleskop. Adapun suhu di wilayah ini berkisar antara 4000-5000 K. Nah, lantaran perbedaan suhu dengan materi sekelilingnya cukup signifikan, yakni sekitar 5800 K, maka daerah ini tampak secara jelas sebagai noda-noda hitam yang mengagumkan.

Sedangkan yang dimaksud siklus sunspot yaitu proses peningkatan dan pengurangan yang berarti dalam jumlah sunspot, dalam rentang waktu 11 tahun. Jadi siklus badai matahari itu sama halnya dengan siklus sunspot. dan, siklus ini dihitung mulai dari aktivitas terendah sunspot. Lantas, pada masa puncak aktivitasnya, sunspot akan menghasilkan semburan mahadahsyat, yakni yang harus anda sebut dengan sebutan " Badai Matahari ". Dan badai matahari ini akan melontarkan partikel-partikel bermuatan energi listrik atau magnetik dalam jumlah yang superbanyak.

Selain melontarkan energi magnetik, sinar X dan radiasi ultraviolet yang dipancarkannya juga dapat mempengaruhi ionosfer bumi bahkan mengacaukan gelombang radio. Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan isu kalau bumi bakal tamat di tahun 2012. Para Ilmuwan Amerika sebenarnya telah memberi peringatan akan adanya dampak yang mengerikan dari badai matahri yang akan mulai terjadi mulai tahun 2012.  Bahkan mereka mampu memprediksi bahwa kejadian yang paling mengerikan ini, pembukaannya bakal berlangsung pada tanggal 22 September 2012 tengah malam. Ya Hebat ! Namun, kita juga harus menyadari bahwa prediksi itu, meskipun telah dianalisis secara cermat dan menggunakan aneka perhitungan yang jauh diatas daya nalar kita, tetap saja yang namanya PREDIKSI itu ya tetap PREDIKSI. Ilmuwan juga MANUSIA kan ?

Yang jelas, menurut mereka pada hari itu, langit New York, Manhattan, Amerika Serikat akan ditutupi oleh mahaberkas cahaya yang indah penuh warna (Aurora). Sementara di wilayah Selatan New York, sangat sedikit orang yang dapat menikmati pemandangan indah di langit malam itu. Tetapi, pemandangan indah itu tidak akan berlangsung lama. Sebab beberapa detik kemudian, semua bohlam lampu di wilayah NY akan mulai padam, lantas berkedip tak menentu. Kemudian cahaya lampu akan semakin terang benderang, makin terang, tambah terang terus, terus, dan akhirnya pada meledak. Bledarrrrr !

90 detik kemudian, seluruh wilayah Timur Amerika bakal mengalami kegelapan. "Apakah ini berlaku bagi Indonesia juga ??" Seluruh pembangkit listrik yang ada di bumi mendadak jadi rongsok. Sistem penerbanganbakalan kacau. Semua pesawat yang sedang mengudara mendadak hilang kendali, kapal-kapal di tengah lautan kehilangan arah. Sementara itu badai tak kunjung berlalu (banyak yang memprediksi sampai tahun 2015). Iklim bumi mendadak kacau ! Mungkin hari ini turun salju di wilayah ekuator, atau hujan biasa, tetapi besoknya langsung mendadak kekeringan. Bagaimanakah kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan nantinya ???

Yang namanya prediksi tetap ada dua kemungkinan, terjadi atau tidak. Yang penting kita harus sedia payung sebelum hujan dong..